HIP Kota Pekanbaru 'Refleksi Akhir Tahun 2012, Menatap Indonesia 2013'
ajukRiau – Pekanbaru, Saat
masyarakat menganggap hari minggu adalah hari keluarga dan bersantai-santai
dirumah, namun 300 Peserta dari berbagai kalangan menghadiri Halaqoh Islam dan
Peradaban (HIP) Edisi 7, dengan tema “Refleksi
Akhir Tahun 2012, Menatap Indonesia 2013”. Acara ini di taja oleh Hizbut Tahrir
Indonesia DPD II Pekanbaru (30/12).
Acara ini dipandu oleh Seni
Satriawan, di awali dengan pembacaan ayat suci al – qur’an oleh Maskur,
kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ketua DPD II HTI Pekanbaru Yadi
Isman, dalam sambutannya beliau mengajak seluruh peserta untuk menjadikan
syariat Islam sebagai solusi terhadap problema kehidupan sehari-hari dalam
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Sesi Halaqoh Islam dan Peradaban
di moderatori oleh M. Ihsan, tampil sebagai pembicara I, Hidayatullah Dosen UIR
dan Aktifis HTI Riau, Dalam pidatonya ia menyampaikan Refleksi akhir tahun di
bidang ekonomi, tiga hal yang beliau sampaikan adalah fakta-fakta Kekayaan alam
yang di jarah asing, Persoalan Korupsi yang tak terselesaikan dan kelamnya
persoalan buruh di Indonesia.
“Teknologi dan modal bukanlah masalah utama. Seperti yang sering
dijadikan pemerintah sebagai alasan untuk meliberalisasi migas, Pertamina sebagai satu-satunya BUMN di bidang
migas memiliki kemampuan yang tak kalah hebatnya dibandingkan perusahaan asing.
Masalah utamanya adalah political will pemerintah yang tidak pro rakyat alias lebih pro kapitalis global”
ujarnya dengan semangat.
Pembicara ke II adala Ardianysah
Shahab Dosen Pasca Sarjana UNILAK, beliau memaparkan tentang potret buram penegakan hukum di Indonesia, isu terorisme dan deradikalisasi
dan reformasi indonesia negara gagal.
“Reformasi yang telah berjalan di Indonesia lebih dari satu dasawarsa
tidak banyak memberikan perubahan dari sisi hukum. Sama dengan masa-masa sebelumnya, hukum masih tajam ke
bawah dan tumpul ke atas. Misalnya, nenek minah mencuri 3 buah kakao dihukum 1 bulan 15
hari penjara, seorang mencuri sandal dihukum 5 bulan. Sementara Aulia Pohan
Deputi BI korupsi 100 Milyar hanya dihukum 4 tahun penjara, Eddie Widiono
Mantan Dirut PLN korupsi 46 Milyar hanya dihukum 5 tahun penjara. Kasus-kasus tebang pilih atau pilih kasih
masih saja terjadi, sehingga menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap proses hukum. Misanya,
kasus Bank Century, Hambalang
yang tidak selesai-selesai” pekiknya
dengan semangat.
Pembicara yang ke III adalah Muhammadun, Ketua HTI Riau, beliau
memaparkan tentang masalah sosial budaya dan politik luar negeri, “Saat ini
generasi bangsa ini banyak yang terjebak dalam kemaksiatan oleh sistem sekuler
di negeri ini, genk motor, seks bebas, narkoba, tawuran pelajar adalah contoh
kecil betapa bobrok sistem yang diterapkan. Belum lagi penghinaan terhadap
Rasulullah SAW yang dilakukan oleh orang-orang kafir yang menunjukkan lemahnya
kaum muslimin karena tidak mampu membela
rasul SAW dengan tegas” ujarnya. Terakhir beliau menyampaikan kabar gembira di
imur tengah khususnya di Suriah yang insya Allah Daulah Khilafah akan tegak
atas izin Allah SWT.
Terlihat peserta antusias mengikuti acara ini hingga selesai, banyak
peserta yang bertanya dan menyampaikan dukungan terhadap HizbutTahrir, bahkan
ada seorang ibu yang menangis ketika mencurahkan isi pikirannya karena sedih dengan
kondisi bangsa ini.
Tokoh-tokoh intelektual dari berbagai perguruan tinggi di Riau juga banyak menghadiri acara ini,
kemudian ulama juga mahasiswa yang menyatakan dukungannya secara terbuka untuk penegakan
islam. Acara terakhir adalah pembacaan doa yang menyentuh yang disampaikan oleh
Usman Assyafi’ie. (apri)
Post a Comment