Header Ads






Acara Masirah Panji Rasulullah (MAPARA) di Probolinggo JATIM.

Melayu Bersyariah-Agenda Masirah Panji Rasulullah Saw (Mapara) di Probolinggo  diselenggarakan dalam dua rangkaian kegiatan sekaligus berupa Aksi Damai Panji Rasulullah Saw dan Konvoi Panji Rasulullah Saw. Keduanya dilaksanakan secara bersamaan yaitu pada hari Sabtu (2/4).
Pertama, Aksi Damai Panji Rasulullah Saw dilaksanakan di pusat Kota Alun-Alun  Probolinggo pada pukul 10.00-11.00 WIB. Aksi damai ini diikuti oleh 500 peserta dari berbagai wilayah kota dan kabupaten Probolinggo. Panji-panji Rasulullah Saw Al-Liwa’ dan Ar-Royah mewarnai seluruh sudut alun-alun kota. Berbagai awak media televisi dan cetak daerah antusias meliput jalannya kegiatan siang itu.
Ust. Indra Fakhruddin selaku Humas DPD II HTI Probolinggo menjelaskan maksud kegiatan ini kepada awak media yang meliput bahwa, tujuan aksi damai digelar dalam rangka mensosialisasikan panji Rasulullah Saw (Al-Liwa’ dan Ar-Royah) kepada masyarakat Probolinggo.
Menurut Indra, aksi ini proses edukasi kepada masyarakat luas supaya lebih mencintai Rasulullah Saw, salah satunya dengan mengenal lebih dekat panji Rasulullah Saw. Seperti sudah jamak diopinikan oleh berbagai media, bahwa panji Rasulullah Saw ini selalu dilekatkan dengan tuduhan-tuduhan negatif yang menyudutkan islam. Oleh sebab itu Hizbut Tahrir terpanggil untuk membersihkan noda opini yang sangat tidak beralasan tersebut. Sesungguhnya panji Rasulullah Saw adalah panji mulia milik kaum muslimin yang telah berkibar menaungi bumi khilafah selama 13 abad lamanya sampai pengaruhnya pun masuk ke wilayah Nusantara.
Sambut bergayung ditegaskan pula oleh ketiga pembicara aksi damai yaitu Ust. Halis Rodiwarsito, MPd selaku ketua DPD II HTI Probolinggo. KH Abdullah Amrani selaku Pimpinan Pondok Pesantren Kyai Sekar Al-Amri Leces Probolinggo dan Ust. Abu Izzah Mubaligh dari Pajarakan Probolinggo. Dalam kesempatan itu beliaunya KH Abdullah Amrani membawa kurang lebih 300 santri dan santriwatinya ikut serta dalam aksi damai tersebut. Beliau meminta kepada para ulama dan kyai untuk mengenalkan panji Rasulullah Saw kepada seluruh santri dan muhibinnya. “Jika kita benar-benar mencintai Kanjeng Nabi Muhammad Saw , maka sudah seharusnya pula mencitai panji-panji yang beliau pakai”, ujar Kyai Kharismatik ini.
Sementara itu memasuki pukul 09.30 WIB sekitar 15 Km dari selatan kota Probolinggo tepatnya di lapangan Tigasan kabupaten Probolinggo diberangkatkan peserta Konvoi Panji Rasulullah Saw .
Konvoi ini diikuti oleh 15 mobil dan 20 pengendara motor membawa panji-panii  al-liwa’ dan Ar-Royah. Konvoi ini merupakan estafet dari konvoi panji Rasulullah Saw yang sudah dahulu berangkat dari Kota Jember pada pagi harinya pukul 06.00 WIB menuju Lumajang sampai akhirnya estafet dari Tigasan kabupaten Probolinggo menuju titik akhir Kota Surabaya bertemu dengan konvoi dari jalur lainnya di Jawa Timur.
Tepat pukul 09.30 konvoi berjalan menuju jalan-jalan utama  kota Probolinggo. Sepanjang jalan masyarakat menyambut panji ini dengan semarak. Alhamdulillah, pada pukul 10.30 arak-rakan konvoi panji Rasulullah Saw datang melintasi peserta aksi damai panji Rasulullah Saw di Alun-alun Kota Probolinggo yang telah berlangsung setengah jam sebelumnya. Sambutan meriah dengan pekikan takbir dan kibaran bendera islam begitu membahana oleh para peserta aksi damai. Konvoi sejenak berputar-putar mengelilingi alun-alun mengenalkan panji Rasulullah Saw. Kemudian konvoi melanjutkan perjalanannya menuju kota Pasuruan. Setelah sampai di Nguling rombongan konvoi disambut oleh tim konvoi Kota Pasuruan. Perjalanan konvoi panji Rasulullah pun bergerak kembali menuju Surabaya.
Tepat pukul 11.00 rangkaian kegiatan aksi damai berakhir dengan sukses ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh Ust. Syaifudin Zuhri Mubaligh dari Banjar Sawah Probolinggo.[

Tidak ada komentar